Membaca tulisan “Kenihilanku” dari awal sampai akhir tidak diragukan lagi kemahiran mbak Dymar dalam menyusun cerita yang bertabur dengan untaian diksi yang indah. Bila dilihat dari judulnya “Kenihilanku”, saya mengartikan ini adalah kekosonganku atau ketiadaaanku atau bisa juga ketidakberartianku.
Menceritakan tentang seseorang yang merasa tidak berarti di dunia ini. Dia merasa banyak kekurangan dan banyak orang yang tidak suka padanya. Dijauhi teman, sendiri dan merasa kesepian. Hal itu membuat dia merasa menyesal kenapa harus terlahir di dunia ini. Hingga akhirnya dia menemukan kedamaian karena telah menyatu dengan penciptanya ( Maksudnya meninggal? ) Maafkan bila saya sendiri salah mengartikan cerita ini.
Terus terang saya sendiri memang belumlah mampu membuat tulisan dengan keindahan diksi seperti ini. Saking tidak pahamnya saya membaca tulisan ini tidak kurang dari 4 kali dan mencoba mengartikan kata demi kata yang tersirat dari tulisan mbak Dymar. Kebangetan ya? Hehe..
Untuk para penikmat sastra, mungkin membaca tulisan seperti ini seperti membaca koran harian saja, ringan dan mudah dimengerti. Akan tetapi terus terang mungkin tidak semua orang bisa menikmati tulisan seperti ini. Apalagi tulisan ini seperti monolog atau bercerita sendiri. Hanya orang-orang tertentu saja yang sangat menikmati tulisan seperti ini. Lain halnya seperti cerpen yang isinya kaya dengan dialog yang minim diksi, mungkin lebih bisa dicerna dan menarik untuk dibaca.
Terlepas dari semua penilaian saya yang memang belumlah cukup mempunyai ilmu untuk mereviewnya, tulisan mbak Dymar sangat layak diacungi jempol.
#ODOP
#Tugas7
15 January 2019 at 8:48 pm
Waw… satu kejutan bagiku lho ini Bunda Tita..(pas tiba2 nemu artikel ini setelah iseng2 ngetik kata kunci di google😉)
Terima kasih banyak atas review yg cantik ini…
LikeLike